Imperfect bercerita tentang kisah perjalanan hidup Rara yang diperankan oleh Jessica Mila. Rara adalah seorang gadis yang memiliki tubuh yang gemuk dan berkulit sawo matang yang mencoba melawan bully, body shaming, dan beauty standart. Rara yang terlahir dari rahim seorang model sukses di era 90 -an bernama Debby (Karina Soewandi), harus menjalani hidup penuh tekanan lantaran seringkali menerima perilaku body shaming dan juga dibandingkan dengan adiknya yang memiliki perbedaan fisik yang signifikan.
B. RUMUSAN MASALAH
Agar pembahasan dapat tersusun secara sistematis maka perlu dirumuskan permasalahan. Kronologi permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
- Bagaimana representasi body shaming dalam film Imperfect?
- Apa saja pesan moral yang terkandung dalam film imperfect?
- Menjelaskan tanda dan makna yang digunakan dalam film “Imperfect: Karir, Cinta & Timbangan” dalam merepresentasikan body shaming.
- Untuk mengetahui bagaimana isu sosial tentang bullying yang disebabkan oleh mitos kecantikan ini diangkat dalam sebuah media masa yang sangat popular yaitu film dengan menggunakan analisis semiotika.
Penulis menggunakan analisis semiotika dengan pendekatan Roland Barthes dalam menganalisis data yang ada dengan maksud untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai analisis semiotika pada Imperfect: Karir, Cinta, & Timbangan. Menggunakan semiotika Roland Barthes sebagai teori pendukung dalam menganalisis tanda, denotasi, konotasi serta mitos.
II. PEMBAHASAN
Representasi Body Shaming :
a. Makna Denotasi
Terlihat Rara yang masih tertidur dengan
sangat pulas yang menguasi satu kasur berukuran besar dan membuat kasur
tersebut berantakan. Tubuh Rara yang memiliki berat badan yang berlebih membuat
kasur yang berukuran besar menjadi terlihat kecil. Deby membangunkan Rara
karena sudah siang dan Rara hanya menjawab mamahnya dengan nada yang masih
mengantuk.
b. Makna Konotasi dan Mitos
Makna konotasi muncul dari enam tanda pada scene ini yang telah
teridentifikasi serta dialog yang berlangsung antara Rara dan Deby. Terlihat Deby
memasuki kamar Rara untuk membangunkan Rara, tetapi Rara masih tertidur pulas
dengan posisi tubuh yang menguasai kasur sehingga kasurnya pun berantakan.
Guling terlempar jatuh, bantal dimana-mana dan selimut sudah tidak beraturan.
Kasur, guling, bantal, dan selimut yang berantakan menjadi tanda bahwa Rara
yang memiliki berat badan yang berlebih dan tubuh yang besar karena ia membuat
kasur yang besar yang seharusnya cukup untuk dua orang menjadi untuk Rara
sendiri dan membuat bantal dan guling berjatuhan juga karena tidak ada tempat.
Deby juga menyamakan Rara dengan paus terdampar setelah melihat posisi tidur
Rara yang menguasai kasur dan juga membuatnya berantakan. Paus terdampar dapat
dimaknai sebagai kiasan dari bentuk tubuh Rara yang memiliki berat badan yang
berlebih. Rara yang masih mengantuk hanya menjawab secukupnya saja. Mitos
kecantikan yang ada di Indonesia terus berkembang hingga sekarang sudut pandang
mengenai kecantikan berubah menjadi perpanduan antara karakter Korea, Barat dan
Indonesia, dimana perempuan yang dianggap cantik yaitu yang memiliki kulit
putih bersinar, badan langsing, makeup, gaya berpakaian modis dan wajah yang
bersih mulus (Rahardjo, 2016). Deby merupakan tanda kecantikan yang sesuai
dengan mitos kecantikan di Indonesia karena Deby memiliki kulit yang putih
bersinar, badan yang langsing dan di dalam rumah pun pakainnya modis. Dengan
kata lain Rara merupakan wanita yang tidak termasuk dalam kategori wanita
cantik dalam mitos kecantikan di Indonesia karena memiliki berat badan yang
berlebih. Tanda selanjutnya adalah dialog yang dilakukan oleh Deby yang
termasuk dalam bullying verbal karena ia menyamakan Rara dengan ikan paus yang
memiliki tubuh yang besar. Hal itu pun dapat terjadi karena Rara memiliki berat
badan yang tidak sesuai dengan mitos kecantikan.
a. Makna Denotasi
Rara yang baru turun dari kamarnya bertemu dengan
teman-temannya Deby yang sedang berkunjung ke rumahnya. Mereka menggunakan baju
yang modis dengan lingkar badan yang kecil sesuai dengan mitos kecantikan,
begitu pula dengan Deby dan Lulu. Sangat berbeda dengan Rara yang memiliki
berat badan berlebih dan pakaian yang terlihat kebesaran karena menyesuaikan
bentuk tubuhnya. Teman-teman Deby kaget melihat bentuk fisik Rara yang sekarang
karena mereka merasa Rara terlihat berat badannya naik.
b. Makna Konotasi dan Mitos
Pada scene ini makna konotasi muncul dari lima tanda yang
telah teridentifikasi serta dialog yang antara Rara dengan teman-temanya Deby.
Pada scene ini teman-teman Deby sedanga berkunjung kerumahnya. Mereka yang
merupak mantan model tentunya memiliki bentuk tubuh, penampilan dan pakaian
yang sesuai dengan mitos kecantikan. Mereka merepresentasi dari mitos
kecantikan di Indonesia. Rara yang baru turun dari kamar langsung disambut
dengan teman-teman dari Deby yang sedang berkunjung ke rumahnya dan mereka
kaget dengan bentuk fisik Rara saat ini. dapat terlihat jelas dari dialgo salah
satu teman Deby “Rara
Representasi Kepercayaan Diri :
a. Makna Denotasi
Perkataan Ibu Sri terhadap Rara "Orang
yang mau nyumbang duit itu
banyak". Kalimat tersebut adalah kalimat yang sebenarnya, artinya bahwa sangat banyak
orang yang telahmenyumbang dan membagikan sebagian rezekinya untuk anak-anak
tersebut.
b. Makna Konotasi
Perkataan Ibu Sri "Orang yang mau
nyumbang waktu sama tenaga, itu
langka". Pernyataan tersebut ditujakan kepada Rara dan Dika yang
menurut ibu Sri merupakan penyelamat dan penyemangat
anak-anak yang telah putus sekolah
untuk terus menjalani hidup ini dengan penuh semangat. Makna kepercayaan diri dalam
scene ini ditunjukkan oleh tokoh
Rara. Rara dengan
penampilannya yang jauh dari kata
cantik yang sempurna, tetapi tetap memiliki rasa percaya
diri yang kuat dengan menjadikan dirinya
sebagai relawan pengajar di
Sekolah Lentera untuk
mengajar anak-anak.
a. Makna Denotasi
Perkataan teman Debby kepada Rara "Rara kamu kok gendut lagi". Kalimat tersebut merupakan makna yang sebenarnya, yang berarti teman Debby melihat fostur tubuh Rara yang tidak langsing lagi, dan menanyakan kenapa bisa terjadi seperti itu. Kata "gendut" di sini memang benar karena ucapan tersebut secara langsung ditunjukan kepada Rara yang memang sudah tidak langsing lagi.
b. Makna Konotasi
Perasaan dan pernyataan Rara setelah mendengar perkataan dari
teman-teman Debby "(Tertawa kecil) Ternyata cantik juga belum
tentu bahagia, Tante". Kalimat
tersebut merupakan kalimat Konotasi
karena mengacu kepada perasaan Rara yang memiliki makna lain dibaliknya. Rara tertawa bukan
berarti ada hal lucu atau sedang berbahagia, ia tertawa karena telah percaya
dengan dirinya yang
saat ini, bahwa meskipun ia tidak
langsing lagi ia akan dapat
menjalani hidupnya dengan bahagia.
Makna percaya diri dalam scane ini ditunjukkan oleh Rara
dengan pendirian yang
teguh dan percaya, meskipun teman-teman
Debby telah berbuat tidak
seharusnya terhadap Rara dengan omongan-omongan yang tidak mengenakan. Rara tidak
peduli dengan omongan
teman-teman Debby dan
tetap merasa percaya
diri untuk menjalani kehidupannya
yang seperti sekarang ini untuk
menjadi lebih baik lagi.
III. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa mitos kecantikan dapat menyebabkan seorang perempuan mengalami bullying. Semua itu bersumber dari tanda pada temuan yang telah dianalisis menggunakan semiotika Roland Barthes melalui sebelas scene dari film yang sudah peneliti pilih, mencangkup prilaku yang bullies (pelaku bullying) perlihatkan serta dialog yang mereka lontarkan kepada victim (korban bullying). Mitos kecantikan adalah hasil kontruksi media. Dimana mereka menggunakan sastra untuk membentuk ideologi baru tentang mitos kecantikan yang diyakini oleh semua perempuan. Sehingga menyebabkan mereka tertekan jika tidak memenuhi mitos kecantikan tersebut.
Pada Film ini mengandung pesan moral yang mengajarkan kepada masyarakat untuk melihat bahwa sempurna tidak hanya karena bentuk fisik yang ideal, bukan tentang cantik, tinggi, putih, atau langsing tetapi lebih jauh dari itu. Apapun bentuk yang sudah diberikan Tuhan sudah seharusnya disyukuri karena manusia diciptakan sudah sebaik-baiknya bentuk karena manusia adalah makluk paling sempurna diantara makhluk lain.Kepercayaan diri tidak bisa diukur dari seberapa manawan rupa seseorang rasa percaya diri berasal dari penerimaan diri sendiri serta suatu keadaan yang seharusnya memang diupayakan, sedikit demi sedikit merubah pola pikir bahwa kita tidak usah mepertanyakan apakah kita cukup tetapi tanamkan pada diri bahwa apa yang kita punya sudah cukup. Cantik tidak memakai Standard, Hidung mancung, berkulit putih, badan langsing, merupakan beberapa standard kecantikan yang sampai sekarang masih berkembang dimasyarakat dana masing beranggapan siapa yang tidak memenuhi kriteria tersebut tidak dianggap cantik, bahkan tidak jarang kebanayakan perempuan memakai filter dalam setiap fotonya agar diakui dimata masyarakat. Pada film Imperfect mengajarkan untuk berysukur dengan apa yang sudah diberikan Tuhan karena cantik yang sesungguhnya tidak memakai Standard.
Sumber :
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI/article/view/1173/pdf
Komentar
Posting Komentar